Semen menjadi bahan vital dalam konstruksi sebuah bangunan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pondasi, dinding, lantai, hingga bagian finishing sebuah bangunan. Dengan begitu, kebutuhan akan semen dalam proses pembangunan juga menjadi hal yang diutamakan.
Namun, saat memutuskan membeli semen dalam jumlah banyak, kerap kali membuat kualitas semen menurun lantaran proses penyimpanan yang tidak tepat. Jika hal itu terjadi, jelas akan berdampak pada kelangsungan dan hasil akhir proyek konstruksi itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk diperhatikan soal bagaimana cara menyimpan semen yang baik agar kualitas tetap terjaga.
Baca Juga:
Kenali Fondasi Bore Pile untuk Konstruksi Rumah
Plywood Bahan Baku Rekayasa Kayu yang Bermanfaat untuk Kebutuhan Konstruksi
Menyimpan semen dengan cara tepat akan membantu menjaga kualitas semen itu sendiri, sebab dengan kualitas yang terjaga akan menentukan kekuatan dan daya tahan suatu bangunan. Jika tidak disimpan dengan baik, semen akan berisiko terpapar kelembabannya yang dapat menghilangkan fungsi pengikatnya.
Selain itu, menyimpan semen dengan benar juga bisa mencegah penggumpalan yang terjadi karena kelembaban. Penggumpalan terjadi karena, adanya reaksi kimia antara partikel semen dan air yang menyebabkan hilangnya fungsi dan kualitas.
Faktor penyimpanan semen yang baik juga berguna mengurangi resiko kerugian, sebab jika semen rusak maka harus ada pembelian ulang, potensi keterlambatan proyek yang berkaitan pada menambah biaya pekerja.
Jadi, dengan menyimpan semen dengan benar, pemborosan serupa dapat dihindari sehingga proyek bisa berjalan lancar sesuai rencana. Berikut tips menyimpan semen agar kualitasnya tetap terjaga:
1. Pilih lokasi penyimpanan yang tepat
Memilih lokasi penyimpanan yang kering dan terlindungi dari kelembaban adalah cara menyimpan semen agar tidak keras. Pilih tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber air, seperti kolam atau saluran air. Selain itu, sebaiknya gunakan ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik sebagai tempat penyimpanan.
2. Gunakan alas yang sesuai
Untuk mencegah kelembaban dari tanah atau lantai menyerap ke dalam sak semen, gunakan alas yang terbuat dari kayu atau plastik. Alas ini akan menjaga agar semen tetap kering sekaligus memudahkan pengambilan sak semen saat dibutuhkan.
3. Tumpuk sak semen secara bersilang
Saat menyusun sak semen, lakukan secara bersilang untuk meningkatkan stabilitas tumpukan. Susunan yang tidak stabil akan meningkatkan risiko jatuhnya tumpukan semen dan menyebabkan kerusakan pada kemasannya.
4. Beri ruang untuk sirkulasi udara
Pastikan ada ruang yang cukup antara sak-sak semen agar udara bisa bersirkulasi dengan lancar. Penyimpanan yang terlalu rapat akan menyebabkan peningkatan kelembaban dan risiko kerusakan pada semen.
5. Gunakan metode First In First Out (FIFO)
Penerapan metode FIFO dalam penyimpanan semen adalah langkah paling penting untuk menjaga kualitas. Artinya, semen yang pertama kali masuk harus digunakan terlebih dahulu.
Selain itu, gunakan semen dalam jangka waktu sesingkat mungkin setelah pembelian karena, walaupun disimpan dengan benar, semen yang disimpan terlalu lama akan tetap mengalami penurunan kualitas.
6. Jaga kebersihan ruangan penyimpanan
Selain memperhatikan lokasi penyimpanan, kebersihan ruang penyimpanan juga tentunya sangat penting. Lakukan pembersihan secara rutin untuk menjaga agar ruang penyimpanan tetap bersih dan kering.
7. Monitor kondisi lingkungan
Selalu perhatikan kondisi lingkungan tempat penyimpanan semen. Jika kelembaban di area tersebut meningkat, pertimbangkan untuk menggunakan dehumidifier atau pengering udara agar kelembaban ruangan tetap rendah. Dalam hal ini, menggunakan alat pengukur kelembaban cukup disarankan agar Anda lebih mudah memantau suhu tempat penyimpanan.
8. Lindungi dari serangan hama dan jamur
Penyimpanan semen juga harus dihindarkan dari risiko serangan hama dan jamur. Pastikan area penyimpanan semen bersih dan bebas dari kotoran yang dapat menarik perhatian hama. Jika perlu, gunakan penghalang fisik atau bahan kimia yang aman dan ampuh untuk mengusir hama.
9. Simpan jauh dari bahan kimia lain
Selain menjauhkan dari serangan hama dan jamur, pastikan juga semen disimpan jauh dari bahan kimia yang dapat mengubah sifat kimia semen dan memengaruhi kualitasnya. Jika Anda harus menyimpan bahan kimia di dekat area penyimpanan semen, pastikan keduanya terpisah dengan baik.