BANGMAT - Penerapan desain arsitektur modern untuk hunian cukup lumrah diaplikasikan di Indonesia, desainnya yang mudah dikenali membuat rumah dengan desain ini cukup mudah untuk dikenali. Berikut penjelasan dan ciri-ciri rumah dengan arsitektur klasik modern.
Pengertian Arsitektur Klasik Modern
Asal usul arsitektur klasik modern berasal dari arsitektur klasik yang kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan rumah saat ini. Arsitektur klasik sendiri berasal dari beberapa negara di Eropa. Ada perpaduan kebudayaan yang berkembang di sana yakni Romawi, Prancis, dan Yunani.
Karakteristik Rumah Klasik Modern
Gaya rumah klasik modern yang asli dengan yang ada di Indonesia ada beberapa perbedaan. Namun, hal ini wajar karena arsitektur sebuah rumah merupakan cerminan gaya dari si pemilik rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut detail dan karakteristik rumah bergaya klasik modern.
1. Terdapat Banyak Ornamen
Ornamen merupakan elemen dekoratif yang dibuat pada struktur bangunan untuk tujuan keindahan. Bentuknya seperti fasad gereja yang banyak ukiran atau masjid yang dindingnya banyak tiang penuh ukiran di ujungnya.
Ornamen ini banyak sekali ditemukan pada arsitektur bangunan Eropa, di luar bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah.
Meskipun terdapat ornamen, rumah klasik modern tidak menggunakan bentuk, ukuran, dan jumlahnya yang begitu banyak dan rumit. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, gaya rumah klasik modern jauh lebih ringan dan sederhana dari rumah klasik.
2. Tiang
Seperti melihat bangunan bersejarah di Eropa, tiang bukan pemandangan aneh pada sebuah bangunan. Biasanya letaknya di bagian fasad rumah. Sementara di dalam rumah tidak ada atau jumlahnya sedikit.
3. Tangga Kecil
Tangga kecil bukan arsitektur wajib pada rumah bergaya klasik modern. Namun, beberapa rumah bisa memakai tangga kecil di depan pintu masuk utama.
4. Dinding yang Tebal
Rumah klasik modern di negara asalnya memiliki dinding yang tebal. Fungsinya untuk menahan udara dingin saat musim dingin. Sementara Indonesia yang beriklim tropis, tidak wajib memakai dinding yang tebal.
5. Bentuk Jendela
Perbedaan lainnya antara arsitektur klasik modern di negara asal dengan di Indonesia adalah pada bagian jendela. Di negara asalnya jendela-jendelanya berukuran kecil karena faktor iklim. Sementara di Indonesia banyak yang memakai jendela panjang dan lebar.
Selain itu, beberapa rumah klasik modern ada yang memakai jendela dengan kisi-kisi antar kaca atau disebut dengan lepice. Bentuk jendela ini juga ada asal-usulnya, dimana pada zaman dulu, manusia belum bisa membuat kaca yang lebar tanpa penyangga dari material lain.
Jendela pada zaman dahulu bentuknya seperti pecahan kaca yang disatukan. Bentuk jendela ini banyak ditemui di gereja-gereja. Berawal dari jendela kaca perca tersebut kemudian menjadi jendela dengan banyak kisi-kisi atau pemisah antar kaca.
6. Atap Datar
Fakta mengejutkan lainnya adalah rumah bergaya klasik modern di negara asalnya memakai atap datar. Ketika dipakai di Indonesia menjadi miring seperti segitiga karena menyesuaikan iklim di sini yang sering hujan. Apabila memakai atap datar justru bisa terjadi genangan di atas ketika hujan deras.
7. Fasad Simetris
Daya tarik utama yang membuat arsitektur klasik modern menarik adalah tampilannya yang kokoh dan megah. Jadi tidak heran jika kebanyakan rumah klasik modern bentuk fasadnya persegi dan kokoh.