Turut merayakan HUT ke-498 Kota Jakarta, pada edisi kali ini Bang Mat akan mengupas arsitektur salah satu hotel bersejarah yang ada di kota ini. Berbalut warna putih, The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta, mengusung konsep arsitektur Art Deco dan sentuhan kolonial yang sangat kental. Arsitektur art deco hotel ini berasal dari arsitek Jasin Tedjasukmana, sementara desain interior diatur oleh Thomas Elliott.
Sebelum dioperasikan sebagai hotel bintang lima, bangunan ini awalnya merupakan kantor telekomunikasi Belanda bernama Telefoongebouw pada tahun 1923 silam. Setelah dikelola oleh pemerintah Indonesia, bangunan cagar budaya ini pun sempat menjadi kantor pemerintahan Departemen Pendidikan dan Pengajaran. Pernah pula dialih fungsikan sebagai institusi pendidikan, yakni Universitas Bung Karno (UBK).
Baca Juga:
Mi Shang, Restoran Pertama Prada di Asia yang Penuh Kemewahan di Bangunan Bersejarah
Gedung Knesset Milik Parlemen Israel Jadi Bangunan Paling Hijau di Dunia
Ketika memasuki bagian front office, kita akan disuguhkan nuansa bangunan khas Eropa yang sangat kental dengan jendela-jendela besar dan ceiling tinggi. Lantai yang menggunakan marmer putih menghadirkan kesan clean, sementara pada bagian langit-langit kita bisa melihat sejumlah lampu gantung yang menjadi spotlight karena bentuknya yang unik. Bergeser ke bagian Hermitage Lounge, bagian lantainya tetap dibiarkan menggunakan keramik asli yang berasal dari zaman Belanda. Bagian jendela juga dibiarkan tetap pada bentuk asli lengkap dengan teralinya. Selain itu, kita pun bisa menemukan foto-foto masa lampau dan barang-barang kuno seperti helm Angkatan Laut Indonesia masa itu. Sedangkan, kursi-kursi berbahan kayu yang digunakan dibuat antik selaras dengan nuansa sekitarnya.
Di salah sudut, kita bisa menemukan sebuah telepon dari tahun 1920-an yang dipajang rapi dalam sebuah bingkai kotak berbahan kaca. Pada dinding di sepanjang lorong menuju kamar, terdapat berbagai lukisan yang kental dengan sejarah Indonesia. Ketika masuk ke dalam kamar, kita akan di sambut berbagai furnitur berbahan kayu yang menampilkan kesan hangat dan homey. Sedangkan pada bagian lantai, The Hermitage Jakarta menggunakan karpet berpola. Serupa dengan hampir semua dinding di hotel ini, kamar-kamar yang ada juga didominasi warna putih bersih dan material kayu.
Mulai beroperasi sebagai hotel sejak tahun 2014 lalu, The Hermitage Jakarta terdiri dari 9 lantai dengan 90 kamar dari 8 tipe kamar yang tersedia. Kamar-kamar yang ditawarkan memiliki luas yang cukup beragam, mulai dari 40 meter persegi hingga Presidential Suite yang luasnya 150 meter persegi. Bangunan bergaya klasik ini memiliki luas sekitar 4.039 meter persegi dan memiliki berbagai fasilitas mewah termasuk restoran, kolam renang, pusat kebugaran, dan ballroom.
#TheHermitageJakarta #HotelBergayaKolonial #HotelklasikdiJakarta #HUTJAKARTA2025 #hotel #hotelklasik