Basilika Santo Petrus di Vatikan menjadi tempat bagi Paus Fransiskus memimpin liturgi keagamaan katolik. Namun kini kehadirannya hanya bisa dikenang, sebab sang paus telah meninggal dunia pada Senin, 21 April.
Kendati Paus Fransiskus tak lagi hadir menyapa, namun Basilika Santo Petrus akan tetap menjadi pusat sakral bagi umat katolik. Bangunan ini merupakan gereja termegah dan terbesar di dunia.
Bukan hanya dari segi bangunan, arsitektur Basilika Santo Petrus terkenal akan keindahan dan detail yang luar biasa dalam segi interiornya. Basilika Santo Petrus didirikan pada abad ke-4 masehi dengan mengusung gaya arsitektur renaisans yang banyak menampilkan elemen Barok.
Basilika Santo Petrus didirikan pada tahun 324 Masehi oleh Kaisar Konstantinus Agung, Kaisar Roma pertama yang menganut agama Kristen di atas tempat yang diyakini sebagai makam Rasul Petrus.
Bangunan tersebut bertahan selama sekitar 1.000 tahun sebelum akhirnya rusak karena termakan usia di tahun 1.400. Restorasi dan rekonstruksi kemudian dilakukan setelahnya.
Bangunan yang sudah bertahan lebih dari seribu tahun sejak pertama kali didirikan ini direstorasi sekitar tahun 1452 oleh arsitek Bernardo Rossellino atas perintah Paus Nicholas V.
Selanjutnya, restorasi basilika dilanjutkan oleh arsitek Bramante pada tahun 1506 yang berhasil membangun pondasi yang menjadi dasar dari Basilika Santo Petrus saat ini. Pada kurun waktu 1506-1667, setelah meninggalnya Bramante restorasi terus dilakukan, termasuk keterlibatan Michelangelo yang merancang kubah utama basilika selama periode hidupnya.
Basilika Santo Petrus memiliki luas interior sekitar 15.160m2 dan luas eksterior sekitar 21.095m2. Dengan ukuran interiornya yang besar , Basilika Santo Petrus mampu mengakomodasi sekitar 20.000 kursi untuk jemaat atau sekitar 60.000 orang bila semuanya berdiri di dalam gereja.
Pada bagian luar terdapat alun-alun Saint Peter's Square yang juga luar biasa luas. Bagian ini dapat mengakomodasi sekitar 300 ribu-an umat.
Dari abad ke-15 hingga abad ke-18, Basilika Santo Petrus terus dihiasi oleh mahakarya dari para seniman ternama di masanya termasuk dua orang seniman terkenal yang mewakili zamannya, yaitu seniman besar masa Renaisans, Michelangelo (1475-1564) dan seniman masa Barok, Gian Lorenzo Bernini (1598-1680).
Michelangelo merancang kubah utama basilika dan memahat patung Pieta dari marmer yang sangat terkenal. Patung Pieta adalah patung Bunda Maria yang sedang memangku jenazah Yesus Kristus setelah diturunkan dari kayu salib dan merupakan satu-satunya karya Michaelangelo yang diberikan inisial nama pembuatnya.
Sedangkan Bernini populer dengan karyanya, Siborium, sebuah kanopi yang memayungi altar utama Basilika Santo Petrus. Menjulang setinggi 28 meter dengan empat pilar penyangga perunggunya yang kokoh dan megah tepat di atas makam Santo Petrus.
Pada sekitar tahun 1656-1667 Bernini membuat barisan tiang megah dalam bentuk setengah lingkaran (colonnade) dari pintu masuk alun-alun Basilika Santo Petrus yang seolah seperti tangan yang menyambut setiap umat yang datang.