BANGMAT - Pada sebuah proyek yang berada di lokasi yang berlembah atau miring, pembangunan dinding penahan tanah sering kali menjadi solusi agar proyek aman. Penahan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, berikut penjelasan, pengertian serta beragam jenis dinding penahan tanah.
Dinding penahan tanah merupakan struktur yang dibangun dengan tujuan menahan runtuhnya tanah atau lereng yang bisa memicu terjadinya longsor. Dinding ini akan menahan tanah di belakangnya, sehingga proyek atau pembangunan yang ada di depannya bisa lebih aman.
Jenis dinding penahan tanah ini cukup beragam, bisa berasal dari material seperti balok beton, beton tuang, kayu olahan, hingga batu bongkahan. Dari beragam jenis ini ada beberapa yang mudah diaplikasikan, sedangkan beberapa ada memiliki masa pakai yang pendek.
Fungsi Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah (Retaining Wall) memiliki beberapa fungsi yang kerap dipakai untuk kepentingan seperti mencegah tanah longsor, dinding penahan banjir, menyangga tanah di sekitar area jalur kereta api hingga gedung perkantoran hingga memotong aliran air pada tanah.
Tipe Dinding Penahan Tanah
Dalam pengaplikasiannya terdapat berbagai jenis penahan dinding yang dipakai untuk berbagai tujuan. Hal tersebut mengingat kondisi tanah yang beda-beda pada setiap tempat, maka penting untuk mengetahui jenis yang tepat. Berikut jenisnya:
Kantilever
Jenis ini merupakan penahan yang paling sering digunakan. Dinding penahan jenis kantilever dibangun dari kombinasi beton bertulang yang berbentuk huruf T. Pada jenis ini ada 3 bagian struktur yang berfungsi sebagai kantilever yakni bagian vertikal, tumit tapak dan ujung kaki tapak.
Kantilever membutuhkan jumlah beton lebih kecil jika dibandingkan penahan tipe gravitasi, namun desain dan konstruksinya harus dilakukan dengan hati-hati. Kantilever dapat dibuat di lokasi ataupun diluar lokasi dengan dengan cara dipindah.
Diaphragm
Dinding penahan tanah jenis ini dibuat dari besi beton bertulang yang dicor secara modular. Penahan diaphragm memiliki dua jenis yaitu walls cast dan walls precast.
Untuk tipe walls cast dibuat dengan tahapan akhir pengecoran dengan beton ready mix, sedangkan walls precast memiliki tahap akhir pengerjaan yang dilapisi dengan panel beton.
Gravitasi
Tipe penahan dinding tanah gravitasi dibuat dari beton pasangan batu atau beton tidak bertulang. Namun terkadang jenis ini juga bisa dipasang bertulang untuk membuatnya lebih kokoh.
Umumnya jenis ini bersifat masif karena memerlukan beban gravitasi yang signifikan untuk melawan tekanan aksi tanah. Bangunan tipe gravitasi bisa terbuat dari beton, batu dan pasangan batu bata.
Gabion
Jenis ini merupakan penahan dinding yang dibuat dari kumpulan blok atau kotak secara vertikal. Mudahnya, susunan seperti terasering dengan logam galvanis sebagai penutupnya. Kotak atau blok tersebut diisi oleh batu atau bahan lain yang sesuai. Gabion kerap digunakan untuk tujuan pengendali erosi, guna untuk menstabilkan lereng yang bercuram.
Counterfort Wall
Dilansir dari theconstructor.org, counterfort ialah kantilever yang diperkuat counterfort monolitik dengan pelat dinding belakang dan pelat dasar. Bagian dinding penahan CounterFort dibuat dari beton bertulang tipis pada jarak tertentu oleh pelat.
Penahan Tanah Blok
Sederhananya, tipe dinding penahan tanah satu ini dibuat dari tumpukan beton dengan susunan secara horizontal. Tidak hanya disusun, namun ada sistem pengunci agar blok tidak bergeser pada saat dipergunakan.