Tempat wudhu menjadi salah satu aspek penting di masjid sebagai tempat ibadah. Saat merencanakan pembuatan tempat wudhu, pemilihan keramik menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi kebersihan dan kenyamanan dalam beribadah.
Sebagai area basah yang intens dialiri air, pemilihan keramik tempat wudhu harus mempertimbangkan berbagai macam faktor, mulai dari keamanan, fungsi, kenyamanan, hingga estetika.
Untuk membuat tempat wudhu, terdapat dua jenis keramik yang dibutuhkan yaitu keramik lantai dan keramik dinding. Perbedaan keramik lantai dan keramik dinding terletak pada kekuatannya menahan beban, ukuran dan ketebalan, serta kekesatan permukaan atau teksturnya.
Keramik lantai memiliki daya tahan terhadap beban yang lebih besar daripada keramik dinding. Begitu pula ukuran dan ketebalannya, keramik lantai lebih besar daripada keramik dinding. Terkait teksturnya, keramik lantai lebih kasar daripada keramik dinding. Sementara, dari segi motif, keramik dinding lebih kaya pola dan warna.
Keramik Lantai Tempat Wudhu
Jenis keramik yang paling cocok untuk keramik lantai tempat wudhu adalah keramik bertekstur. Alasannya sederhana, keramik bertekstur membuat lantai tidak licin sehingga dapat mencegah risiko terpeleset. Seperti namanya, keramik bertekstur memiliki permukaan yang tidak rata atau kasar.
Terdapat beberapa pilihan keramik tempat wudhu yang bertekstur, yaitu:
Engraved tiles: keramik yang memiliki tekstur terukir di permukaannya.
Embossed tiles: keramik dengan tekstur embos yang timbul dari permukaannya.
Glazed tiles: keramik berglasir yang permukaannya telah dilapisi lelehan kaca saat dibakar sehingga memiliki permukaan yang kedap air.
Selain keramik, ada pula pilihan bahan porselen (porcelain) sebagai material lantai tempat wudhu. Sekilas, keramik dan porselen memiliki penampilan mirip. Namun, keduanya dibedakan berdasarkan bahan pembuatan dan temperatur pembakaran.
Keramik dibuat dari tanah liat semi halus, sedangkan porselen dibuat dari tanah liat putih, kaolin, feldspar, dan kuarsa. Suhu pembakaran saat pembuatan keramik antara 800-1200 derajat Celcius, sedangkan porselen dibakar pada suhu 1200-1400 derajat Celcius.
Jika ingin keramik lantai tempat wudhu masjid atau rumah lebih kedap air dan penampilannya makin mengesankan, porselen dapat menjadi pilihan. Sama seperti keramik, porselen juga memiliki pilihan permukaan yang bertekstur.
Keramik Dinding Tempat Wudhu
Pilihan keramik dinding tempat wudhu tak jauh berbeda dengan keramik lantai. Bahkan, keramik lantai pun sebenarnya dapat digunakan sebagai keramik dinding. Akan tetapi, keramik dinding tidak dapat dipasang untuk lantai.
Pilihlah keramik berglasir yang halus dan mengkilap sebagai keramik tempat wudhu. Tak hanya itu, ada pula pilihan keramik mozaik yang mengesankan, keramik motif kayu untuk mendapat kesan alami layaknya dinding kayu, keramik batu alam, hingga keramik marmer yang mewah.