Lim Masulin: ​Manfaatkan Sampah ​Jadi Anyaman Bernilai

House under construction
Indah
12 Jun 2025

BYO Living saat ini menjadi salah satu perusahaan yang sangat diperhitungkan. Untuk mendapatkan posisi ini, tentu bukanlah hal yang mudah. Dialah Lim Masulin, Founder BYO Living yang dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Mendirikan perusahaan sejak tahun 2008 lalu, dia memiliki visi membangun satu ekosistem berbasis kepercayaan yang dimulai dari perusahaan dan tim yang solid. Setiap kali akan mengerjakan suatu projek, risetnya pun dikerjakan dengan serius. Bukan hanya tentang membuat teknik anyam yang kian aplikatif, tapi juga bagaimana membuatnya presisi dan deretan teknologi yang digunakan.

Baca Juga:

Adi Surya Triwibowo: Tingkatkan Soliditas untuk Tumbuhkan Organisasi

Jimin Suman: Gandeng Tim dan Tingkatkan Inovasi

“Saya rasa solusi berbasis presisi itu penting, karena sesuatu yang praktis bisa jadi solusi dan bisa diaplikasikan baik dalam negeri maupun luar negeri dengan skala perkotaan hingga skala bangunan-bangunan infrastruktur. Penganyam di tim kami menggunakan teknik komputasi. Kami mengedukasi tim agar cara menganyamnya semakin canggih.

Kami sedang mengembangkan satu teknologi namanya augmented weaving. Jadi, baik dari tim yang bekerja di kantor maupun penganyam yang bekerja di workshop, mereka ada satu kesatuan secara budaya kerja yang teknologinya tinggi untuk melayani dalam negeri maupun luar negeri dalam konteks arsitektur yang progresif,” paparnya kepada Majalah Bang Mat.

Tidak main-main, di bawah kepemimpinannya berbagai projek besar telah diambil. Salah satunya adalah memperindah Hermès Pop Up Store yang berlokasi di Surabaya. Untuk karya yang satu ini, BYO Living menciptakan teknik alur dengan mempertajam pengerjaan anyam halus kuno untuk menghasilkan ratusan tenunan vertikal lurus guna menciptakan nuansa alam.

Selain itu, dia juga tengah difokuskan dengan pengembangan desain terbaru yang diaplikasikan di Potato Head Studios, Bali. Di sana, BYO Living menggunakan rotan anyaman berbahan sampah plastik yang akhirnya menghadirkan satu kesadaran di daerah Seminyak. Berkat project ini, timbul program zero plastic waste yang dibuat sejumlah general manager hotel dengan cara mendaur ulang sampah botol plastik dari konsumen.

Bahan-bahan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Lim untuk dijadikan bahan bangunan, ventilation, hingga architectural panel berskalanya ribuan meter. Sementara, untuk skala internasional perusahaan ini juga pernah menggarap project Hotel Four Seasons di Okinawa, Jepang dan headquarter Christian Dior di Prancis.

Gebrakan lain yang dibuat adalah dengan menciptakan anyaman berbahan conveyor belt. Tidak sendiri, Lim mengerjakan riset ini bersama Singapore University of Technology and Design (SUTD). Menjadi ide yang sangat menarik, gagasan ini diajukan sebagai solusi memanfaatkan sampah dengan menggunakan teknik anyam dan perangkaan. Menggunakan teknologi dan keahlian menganyam yang sangat mumpuni, BYO Living sukses menggarap bahan baru ini dan memamerkan hasilnya di Changi Airport, Singapura.

Banner
Tema MAJALAH Terlaris Sepanjang Masa
Rasakan perubahannya!

Berita Baru

Tetap Update

Bang Mat

Membangun ekosistem property yang terintegrasi

INFO KONTAK

  • Telephone: +6281110128883
  • Email: marketing@bangmat.id
  • Alamat: Gd. Istana Pasar Baru lt. 1.20, Jl. Pintu Air Raya No.58, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710

© 2025 BANG MAT | All rights reserved