Dunia arsitektur dan bahan bangunan tidaklah asing bagi Jimin Suman yang kini menjabat sebagai General Manager Roman (PT Satya Langgeng Sentosa). Perjalanan dan sepak terjangnya pun terbilang sangat panjang. Memulai kariernya di bidang real estate sejak 30 tahun silam, dia kemudian pindah dan mulai merambah bidang building material usai diminta oleh atasannya pada tahun 1998.
Kala itu Indonesia tengah mengalami krisis moneter, sementara di saat yang bersamaan, Roman tengah gencar merambah ke kancah internasional dan dia pun dipercaya untuk meng-handle lini ekspor ini. Usai sukses mengelola sektor tersebut selama enam tahun, pria yang hobi travelling ini akhirnya diminta untuk mengembangkan sektor lokal yang kini semakin maju.
Baca Juga:
Adi Surya Triwibowo: Tingkatkan Soliditas untuk Tumbuhkan Organisasi
Willie Low: Kembangkan Perusahaan, Ajak Tim Terus Bertumbuh
Dia menjelaskan, “Saya di Roman sudah dari tahun 1998 sampai sekarang, berarti sudah 27 tahun. Pasar Indonesia harus dijaga, karena bagi brand seperti Roman pasar di Tanah Air sangat strategis. Jadi, pasar lokal ini adalah pasar yang kita harus kembangkan dan kelola dengan baik. Kita harus berkibar dan harus jaga, karena bagaimanapun kita pabriknya di sini, berbisnis di sini, tenaga kerjanya pun berasal dari sini. Jadi, kita memiliki segmen pasar yang sangat strategis.”
Roman selalu berinovasi dengan teknologi terbaru untuk memproduksi ubin granit dan keramik yang sesuai permintaan pasar. Salah satu inovasinya adalah special effect baby skin yang menghadirkan ubin granit dengan permukaan yang lembut seolah-olah sedang menyentuh kulit bayi. Selain baby skin, Roman juga menghadirkan beberapa special effect lainnya seperti special relief, glossy effect dan diamond effect.
Di sisi lain, pria yang mengenyam pendidikan S2 di Australia ini selalu berpegang terguh pada prinsipnya bahwa hidup adalah kerja keras. Oleh karena itu, dia tidak ingin mudah menyerah dan cepat berpuas diri. Jimin bahkan selalu mengupayakan yang terbaik dan meneliti apa saja yang kurang dan apa upaya yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai hal tersebut. Baginya, apapun bisa dipelajari dan pasti ada jalan keluarnya. Tidak hanya itu, dia juga begitu menyadari bahwa dalam bekerja, kita tentu tidak bisa bekerja sendirian dan harus bekerjasama untuk mencapai satu tujuan.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Jadi, ketika ada banyak hal yang kita ingin kerjakan atau ingin dicapai, maka kita pasti butuh tim. Harus ada teman-teman yang saling bekerjasama, berinteraksi, dan saling memahami untuk bisa mencapai satu tujuan. Menurut saya, teamwork itu sangat penting. Harus sering duduk bareng, sering berdiskusi, harus sering berkomunikasi. Sebagai pimpinan, saya selalu terbuka jika ada ide atau pemikiran. Kita pikirkan sama-sama, kita putuskan, kita jalan,” pungkasnya.
