Dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang, Masjid Raya Sumatera Barat merupakan salah satu masjid terbesar di Sumatera Barat yang menjadi kebanggaan warga setempat. Lokasinya terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kota Padang, pembangunan masjid yang berlokasi di Jl. Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat ini dilakukan beberapa tahap lantaran terkendala dana.
Diketahui pembangunan Masjid Mahligai Minang hanya mengandalkan dana APBD Sumatera Barat. Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 21 Desember 2007 oleh Gamawan Fauzi, Gubernur Sumatera Barat yang menjabat saat itu.
Arsitektur masjid ini merupakan hasil rancangan Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain Masjid Raya Sumatera Barat yang diikuti 323 arsitek dari berbagai negara pada 2007.
Arsitektur masjid ini mengikuti tipologi arsitektur Minangkabau dengan ciri bangunan berbentuk gonjong yaitu seperti tanduk kerbau yang merupakan lambang rumah khas Minangkabau.
Terdapat pula penggunaan ukiran Minang sekaligus kaligrafi pada dinding bagian luar.
Di samping itu, arsitektur masjid juga menggambarkan kejadian peletakan batu Hajar Aswad dengan menggunakan kain yang dibawa oleh empat orang perwakilan suku di Kota Mekah di setiap sudutnya.
Adapun interior masjid, di bagian mihrabnya dibuat menyerupai bentuk Hajar Aswad dengan atapnya yang dihiasi ukiran Asmaul Husna berwarna keemasan di sebuah latar berwarna putih.
Lalu pada bagian lantai dilengkapi karpet permadani berwarna merah yang digunakan sebagai sajadah dan merupakan hadiah dari Pemerintah Turki, sehingga kaki akan dimanjakan oleh karpet yang nyaman.
Di bagian luar, terdapat taman dengan hamparan rumput hijau. Tak hanya itu Masjid ini juga menyediakan fasilitas parkir yang bisa menampung sekitar 600 mobil, karena itu pengunjung tidak akan kesulitan saat membawa kendaraan ke masjid ini.
Masjid ini juga memiliki menara yang menjulang dengan ketinggian 85 meter. Menara ini dapat dikunjungi hingga ketinggian 44 meter menggunakan lift, sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Padang dari ketinggian. Ditambah lagi pada malam hari, Masjid ini tampak bercahaya dengan lampu yang menghiasi sekeliling masjid.
Masjid Raya ini juga didesain khusus agar tidak mudah roboh saat terjadi gempa. Konstruksi ini menyesuaikan dengan geografis Sumatera Barat yang kerap kali diguncang gempa besar hingga berkekuatan hingga 10 magnitudo.
Masjid ini ditopang dengan 631 tiang pancang dengan pondasi berdiameter 1,7 meter dengan kedalaman 7,7 meter. Dengan topografi yang masih rawa, kedalaman tiap pondasi tak bisa dipatok lantaran menyesuaikan titik jenuh tanah.