Megah dan Sarat Filosofi, Tengok Tiap Bagian Bangunan Khas Minangkabau, Rumah Gadang!

House under construction
Ulfa
12 Feb 2025

Rumah Gadang atau Rumah Godang merupakan rumah tradisional adat Minangkabau yang umumnya banyak dijumpai di Sumatera Barat. Memiliki bentuk yang megah, unik, dan cantik, rumah gadang juga sarat akan filosofi. Tak salah jika Rumah Gadang atau juga dikenal dengan Rumah Bagonjong dinobatkan menjadi salah satu sumber kebanggan budaya Indonesia. Berikut beberapa fakta dan mengenal lebih dekat Rumah Gadang. 

Keunikan Rumah Gadang dari Sumatera Barat ini sempat diabadikan dalam uang koin pecahan Rp100 pada era tahun 1970-an. Melihat arsitektur yang diterapkan, Rumah Gadang memang memiliki keunikan tersendiri. Rumah tradisional ini memiliki bangunan utama dengan bentuk segi empat yang tidak simetris, bangunan ini didesain sedikit miring keluar.

Rupanya pemilihan bentuk ini bukan tanpa alasan. Topografi daerah Sumatera Barat yang didominasi dataran tinggi dan rendah membuat daerah ini rawan mengalami gempa. Pemilihan bentuk Rumah Gadang disesuaikan dengan keadaan ini agar tahan gempa. Keunikan Rumah Gadang yang paling mencolok dan membuat bangunan ini mudah dikenali adalah atapnya yang melengkung berbentuk runcing seperti tanduk. 




Versi lain dari asal muasal bentuk tanduk atap Rumah Gadang, yaitu terinspirasi dari bentuk kapal bernama “Lancang” yang melintasi Sungai Kampar. Setelah tiba di muara, kapal tersebut diangkat ke daratan dan diberikan atap menggunakan tiang layar yang diikat dengan tali.

Karena bebannya yang berat, tiang tersebut menjadi miring atau melengkung menyerupai gojong (bagian lancip di atap). Akhirnya, kapal tersebut berubah fungsi menjadi Rumah Gadang yang nyaman ditinggali dan hadir kian banyak untuk masyarakat Minangkabau.

Pemilihan bentuk melengkung dan runcing ini ternyata juga memiliki fungsi tahan terhadap curah hujan dan tidak membebani bangunan di bawahnya. Untuk fondasi, Rumah Gadang juga bertopang pada tiang kayu yang bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar. 

Dibangun berbentuk rumah panggung dengan ketinggian tiang hingga 2 meter, bangunan ini juga difungsikan untuk menjaga keamanan penghuninya dari serangan hewan buas pada zaman dulu.




Dilihat dari dekat, Rumah Gadang penuh dengan ukiran ornamen dengan beragam motif, seperti akar, bunga, daun, serta bidang empat persegi hingga pola melingkar yang saling sambung menyambung. Ornamen ini biasanya diukir dari papan vertikal dan dilapisi dengan belahan bambu.

Hasilnya adalah sebuah arsitektur megah yang punya banyak arti, fungsi, dan juga keindahan tradisional tiada duanya. Keberadaan Rumah Gadang di Sumatera Barat juga tak ada di sembarang lokasi. Pasalnya, Rumah Gadang hanya boleh dibangun di kawasan yang disebut Nagari.

Nagari memiliki arti desa yang sudah menurut pada pembagian administratif sesuai dengan batas wilayah dan kewenangannya. Rumah Gadang menganut sistem matrilineal atau dominasi  oleh wanita pada ketentuan dan aturan yang mengikat.

Jumlah kamar Rumah Gadang ditentukan dari banyaknya jumlah perempuan yang menghuninya. Setiap wanita yang sudah menikah akan memiliki kamar sendiri untuk ditempati, sedangkan para gadis akan disatukan dalam sebuah kamar tidur pada ujung Rumah Gadang.

Sementara, wanita lanjut usia dan anak-anak, mereka akan menempati kamar yang berdekatan dengan dapur. Rumah Gadang sering menjadi warisan turun temurun dari kepala keluarga wanita kepada generasi penerus wanita berikutnya sesuai dengan adat Minangkabau yang berlaku.


Rumah Gadang terbagi atas lanjar dan ruang lepas. Cara pembagian ini ditentukan dari arah banjar tiang, yaitu tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandakan lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menunjukkan ruang. Jumlah lanjar ini umumnya berjumlah ganjil antara 3-11 ruang, sedangkan untuk ruang lepas biasanya tergantung dari luas rumah dan tidak ditentukan jumlahnya.

Secara umum, Rumah Gadang memiliki dua lanjar dan dua gonjong/tanduk yang disebut dengan lipek pandan. Selanjutnya Rumah Gadang dengan tiga lanjar dan empat gonjong disebut balah bubuang, dan Rumah Gadang berlanjar empat disebut gajah maharam atau gajah terbenam.

Di bagian depan, Rumah Gadang biasa memiliki dua bangunan Rangkiang atau lumbung padi. Bagian sisi Ruang Gadang juga memiliki Anjuang atau tempat penobatan kepala adat atau pengantin.

Banner
Tema MAJALAH Terlaris Sepanjang Masa
Rasakan perubahannya!

Berita Baru

Tetap Update

Bang Mat

Membangun ekosistem property yang terintegrasi

INFO KONTAK

  • Telephone: +6281110128883
  • Email: marketing@bangmat.id
  • Alamat: Gd. Istana Pasar Baru lt. 1.20, Jl. Pintu Air Raya No.58, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710

© 2025 BANG MAT | All rights reserved