Atap merupakan salah satu elemen bangunan yang memiliki peran penting untuk melindungi penghuni dari panas dan hujan. Dalam pengaplikasiannya, ada beragam bentuk dan material yang bisa digunakan untuk atap, salah satunya adalah atap fiber.
Atap fiber menjadi salah satu variasi atap rumah yang sangat populer digunakan di era modern seperti saat ini. Namun, sebelum memutuskan untuk mengaplikasikan atap fiber dalam hunian, simak ulasan soal atap fiber di bawah ini.
Apa Itu Atap Fiber?
Atap fiber pada dasarnya dibuat menggunakan material berupa serat sintetis yang terdiri dari sejumlah bahan kimia dan diolah lewat serangkaian proses di pabrik hingga menjadi sebuah lembaran atap.
Dibanding jenis atap rumah lain seperti atap alderon atau asbes, atap dari fiber ternyata jauh lebih aman digunakan dan memiliki durabilitas yang baik terhadap beragam cuaca. Hal itu membuat atap fiber cocok digunakan di hunian yang berada di iklim tropis seperti di Indonesia.
Instalasi Cepat dan Praktis
Penggunaan atap fiber dinilai lebih praktis untuk mendapatkan cahaya yang lebih maksimal ketimbang penggunaan kaca. Selain karena bobot yang lebih ringan, pemeliharaan yang tak terlalu rumit membuat penggunaan atap fiber lebih efisien.
Anti Bising, Anti Bocor, dan Anti Karat
Kelebihan lain dari penggunaan atap fiber adalah karena atap jenis ini tidak menimbulkan suara bising sehingga suasana hunian tetap tenang meskipun tengah turun hujan. Selain itu, atap fiber pun bersifat anti karat dan anti bocor sehingga dapat melindungi hunian secara maksimal.
Membuat Ruangan Tetap Sejuk
Meskipun atap fiber dapat difungsikan sebagai akses masuk pencahayaan alami, bahan ini juga dapat memantulkan panas matahari sehingga ruangan yang berada di naungannya tetap terasa sejuk dan nyaman. Supaya lebih tahan lama, disarankan untuk memilih atap fiber yang telah dilindungi lapisan anti-UV khusus agar jauh lebih awet dan tidak mudah rusak.
Di balik banyak pertimbangan baik dari penggunaan atap fiber, ada juga hal lain yang bisa jadi pertimbangan sebelum memilih menggunakan atap fiber.
Sayangnya, atap fiber memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, memiliki karakter yang cenderung kaku sehingga cukup sulit untuk dibentuk dan dalam berbagai macam desain atap rumah. Selain itu, atap fiber yang telah dilapisi warna cenderung cepat luntur karena sifatnya yang tidak memiliki pori-pori.
Namun, di sisi lain kekurangan atap fiber, material ini yang dijual dalam bentuk lembaran dengan banderol cukup ekonomis tetap bisa menjadi pertimbanan. Apalagi atap fiber sangat ideal untuk difungsikan sebagai atap transparan di area hunian yang tidak memerlukan keamanan khusus.