Untuk membuat sebuah infrastruktur dibutuhkan seorang konsultan konstruksi agar infrastruktur yang dibangun dapat berfungsi secara optimal. Bidang konsultan konstruksi sendiri meliputi sipil, arsitek, mechanical, electrical, dan plumbing. Dengan latar belakang sebagai peneliti, Ir. Kafi’uddin.,MT beralih ke dunia developer dan mendirikan perusahaan konsultan pada tahun 2014 silam
Dalam perjalanannya dia memulai kariernya di bidang mechanical dan electrical, dia juga mengaudit berbagai jenis bangunan seperti hotel. Namun, seiring waktu Kafi’uddin merasa perlu memperluas cakupan pekerjaannya ke manajemen konstruksi guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam pembangunan.
PT. Cipta Andalan Persada akhirnya dibangun dan menawarkan layanan manajemen konstruksi dan perencanaan struktur, serta arsitektur dengan fokus pada penggunaan software desain untuk mencapai precision design. Dia menjelaskan “Bahkan, kami berpikiran tidak hanya memenuhi poin-poin green building. Mungkin bisa dikatakan beyond then certification green building dalam arti bukan mengecilkan karena, berhubungan dengan green building itu sebenarnya Indonesia itu baru memulai jadi tidak dibuat sulit,” ujar pria yang mengenyam gelar Master of Engineering in Energy Conservasion di University Indonesia ini.
Dia menambahkan, “Green building juga mencakup teknologi seperti net-zero energy, di mana bangunan tidak mengandalkan energi dari PLN, melainkan menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya.”
Di sisi lain, perkembangan material bangunan yang ramah lingkungan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dari sisi teknologi maupun regulasi. Pemerintah perlu mempercepat implementasi kebijakan terkait energi terbarukan, khususnya di luar Pulau Jawa. Tantangan lainnya adalah keterbatasan regulasi yang lambat beradaptasi dengan kebutuhan pasar, seperti penerapan panel surya di daerah tertentu.
Tidak hanya itu, inovasi material bangunan, seperti penggunaan material daur ulang atau alternatif untuk beton juga berkembang pesat di luar negeri, namun masih kurang diterapkan di Indonesia. Selain itu, tantangan utama bagi pengusaha material adalah peraturan yang kerap menghambat kapasitas teknis dan kredibilitas profesional di lapangan. Untuk memilih material bangunan yang tepat seharusnya semua material yang diluncurkan ke pasar melewati uji badan yang diakui secara internasional dan memiliki kredibilitas.