Membangun dan mengembangkan bisnis pintu baja, Joni Effendi selalu memegang prinsip bahwa salah satu kunci sukses adalah memanfaatkan momen bertemunya kemampuan dan kesempatan. Menurutnya, meski tidak selalu hadir namun kesempatan bisa datang dari mana saja. Sementara, kemampuan adalah sesuatu yang datang dari diri sendiri.
Sebagai individu, kita menjadi penentu sejauh apa bisa mengakses, mempersiapkan, dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Menahkodai perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan, dia mengatakan bahwa bagi dirinya, seorang pemimpin harus menemani timnya dan memosisikan diri sebagai pelatih yang menemani tim berlari lebih cepat.
“Prinsipnya adalah harus keren dan selalu berkembang. Bisa dari produk, Sumber Daya Manusia (SDM), bahkan teknologi. Kalau dari segi SDM, budaya yang kami jalanin di Fortress adalah budaya coaching. Sementara, dari segi produk, kami juga terus mengembangkan dan salah satunya adalah mendengarkan kebutuhan pasar. Mulai dari ukuran, varian harga, hingga ketersediaan motif. Saat ini, kami sudah memiliki lebih dari 200 motif pintu.
Pada tahun 2024 lalu, kami bahkan memecahkan dua rekor sekaligus dari Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni kategori varian model ‘Pintu Baja Motif Kayu dengan Varian Model Terbanyak’ dan segi keamanan ‘Pintu Baja Motif Kayu dengan Sistem Keamanan Titik Penguncian Terbanyak’,” terang pria yang memiliki hobi golf ini.
Dia menambahkan, “Dengan pencapaian ini, menunjukkan komitmen kami untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik. Mengusung tagline smart door, smart lock, smart life, Fortress selalu berusaha menyajikan pintu yang bisa melindungi keluarga-keluarga di Indonesia. Salah satunya adalah dengan teknologi titik penguncian terbanyak. Selain itu, dari segi estetika kami juga berusaha menyajikan pintu yang tidak hanya kuat tapi tetap indah. Kami mendapat referensi dari mana pun dan sangat terbuka sekali.
Jadi selain motifnya banyak, finishing-nya juga harus divariasikan. Kami di Fortress juga memiliki pintu baja berwarna putih yang minimalis untuk rumah-rumah yang cocok dengan tema itu. Ada pula yang lebih suka lebih konsep tropis jadi inginnya warna kayu. Bahkan, ada yang minta warna hitam dan hitamnya black carbon. Tidak sampai di situ, pintu baja kami juga ada yang motif marmer dan motif granit. Kami berusaha memenuhi ide-ide arsitek yang sering kali luar biasa.”
Menawarkan pintu baja berkualitas dan dirancang dengan sistem keamanan yang super kuat, Fortress menyajikan produk dengan berbagai kategori, yakni ekonomis, signature dan premium. Tidak main-main, untuk kategori ekonomis Joni menanamkan empat titik penguncian. Sementara yang paling banyak diminati adalah kategori signature yang memiliki 13 fitur unggulan. Di antaranya engsel baja tersembunyi, lima titik penguncian, rubber seal, 7 A-B lock system, dan protect film. Dengan berbagai seri produk seperti Black Carbon, Sanctuary, Prime, Fort, bahkan ada pula seri Marble yang menampilkan motif marmer nan elegan.
Dia menjelaskan, “Dari kategori Premium, ada seri Olympus yang dibekali fitur keamanan delapan titik penguncian paling canggih. Mengedepankan kemewahan finishing tembaga, seri ini menawarkan empat motif berbeda dengan detail mengagumkan. Tidak ketinggalan seri Galaxy yang mengusung desain futuristik dilengkapi dengan finishing berkilau. Menawarkan sejumlah desain, seri ini menyesuaikan karakteristik bagi pemiliknya. Seri Dynasty juga tampil memukau dengan gaya fashion black LV dilengkapi kualitas sempurna delapan titik penguncian.”
Mulai mendirikan Fortress sejak tahun 2014 silam, Joni tentu telah melewati berbagai tantangan dan meraih beragam pencapaian. Dia menuturkan bahwa salah satu kesuksesannya di tahun 2024 lalu adalah berhasil melebarkan sayapnya dengan membuka cabang ke-13 di Manado, Sulawesi Utara. Menurutnya, hadir secara langsung di berbagai kota membuatnya merasa lebih dekat dengan para pelanggan setia. Dia percaya bahwa pelanggan akan jauh lebih senang ketika bisa menyentuh dan mencoba produknya secara langsung. Untuk itu, tahun ini Fortress juga akan kembali membuka cabang-cabang lain.
Bertahun-tahun bergerak di bisnis pintu baja, Joni tidak pernah menganggap para kompetitornya sebagai saingan. Baginya, semakin banyak dan ketat kompetisi yang terjadi di bidang ini akan membuat transformasi dan inovasi semakin maju. Terlebih dengan banyaknya pendatang baru yang semakin mewarnai pasar.
Dibanding menghabiskan waktu mengkhawatirkan persaingan, menurutnya hal paling penting adalah fokus dalam menjaga kualitas, reputasi brand, dan memberikan pelayanan yang maksimal juga menjadi sesuatu yang harus dijaga. Selain itu, digitalisasi pun perlu dilakukan salah satunya adalah dengan menanamkan teknologi pada pintu yang mendukung para pemilik smart home agar bisa mengontrol rumah dari mana saja.
“Saat melihat tantangan, saya menganggapnya sebagai sebuah kesempatan untuk belajar agar bisa melewati tantangan tersebut. Artinya, ketika bisa mencari solusi dari masalah tersebut, kita naik satu level lagi. Jadi, saya juga selalu mengajak tim untuk terus mencari tantangan karena, itu bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan bertumbuh lagi. Tantangan pintu baja di Indonesia saat ini saya melihat sudah bagus.
Sudah banyak yang tahu tentang pintu baja dan Fortress. Tapi, masih banyak yang belum tahu dan menurut saya itu tantangannya adalah sekreatif apa kita melakukan strategi marketing. Kami pun akan melakukan penetrasi pasar secara merata online dan offline untuk lebih dalam lagi pengetahuannya dalam mengembangkan Fortress di Indonesia,” tandasnya.