Banyak hal yang perlu diperhatikan ketika proses membangun rumah. Mulai dari fondasi, struktur bangunan, hingga pemilihan material bangunan. Tidak hanya itu, pembuatan septic tank juga penting untuk menunjang sanitasi yang bersih.
Dalam pembuatannya, jarak antara septic tank dengan sumur juga harus diperhitungkan dengan matang untuk mencegah pencemaran limbah ke sumur air bersih. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017, jarak minimal antara sumur air bersih dengan septic tank adalah 10 meter.
Baca Juga:
Tips Menyimpan Semen Agar Tidak Mudah Rusak
Kenali Fondasi Bore Pile untuk Konstruksi Rumah
Jarak tersebut dianggap sebagai jarak aman untuk menjaga air sumur terkontaminasi bakteri seperti Escherichia coli atau E. coli yang berasal dari septic tank. Hal ini dikarenakan terkontaminasinya air dengan bakteri E.Coli akan menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, infeksi saluran kemih, bahkan pneumonia.
Di sisi lain, selain menyesuaikan jarak, ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi jarak sumur dan septic tank, di antaranya:
- Faktor topografi
Faktor topografi atau kemiringan tanah dapat mempengaruhi jarak aman antara sumur dengan septic tank.
- Faktor hidrologi
Ini merupakan faktor pengaruh air pada tanah, seperti kecepatan aliran, kedalaman air tanah, hingga jenis lapisan tanah.
- Faktor mikroorganisme
Di setiap daerah, mikroorganisme yang tinggal tentu berbeda-beda. Seperti bakteri patogen atau cacing yang bisa hidup lebih lama di tanah basah atau lembab.