Giorgio Armani merupakan seorang fashion designer yang ikonik dalam menghadirkan karya-karya indah. Namun di balik sosoknya yang mendunia di bidang fesyen, Armani ternyata juga mencintai keindahan dan penuh kejutan dalam segi hunian yang ditinggalinya.
Menurutnya, koherensi dalam pendekatannya diletakkan pada garis-garis yang clean, warna-warna harmonis, dan material-material indah yang memiliki interpretasi individual di setiap ruang yang berbeda. Namun, ruang-ruang pribadi menampilkan beberapa keistimewaan yang menjadi ciri khasnya.
Meski kerap memasukkan sentuhan-sentuhan elegan yang nyentrik, dia mengaku jarang memasukkannya ke dalam kreasi-kreasinya.
Armani bahkan dengan senang hati meletakan patung atau boneka binatang di kediamannya.
Uri adalah patung gorila seukuran manusia yang ada di rumahnya di Milan. Sementara di New York, dia meletakkan boneka monyet kecil di atas sofa.
Saat ini, sang desainer kelahiran Italia menetap di apartemennya yang ada di New York. Dia pertama kali terpukau pada gedung yang dibangun tahun 1929 dengan gaya Neo-Renaissance oleh Schwartz & Gross ini.
Dia menyukai kesan luas apartemen tersebut yang tampak tidak proporsional dengan dimensinya berkat garis pandang yang tidak terputus, juga jendela besar yang menghadap ke segala arah.
Salah satu bagian ikonik di kediamannya ini adalah sentuhan perpaduan Eropa dan Amerika pada jendela kaca patri yang mengingatkan pada aksen gereja-gereja gotik. Jendela-jendela itu asli dan merupakan bagian dari legenda apartemen ini.
Jendela kaca patri asli tahun 1920-an berada di kamar tamu yang menghadap ke Central Park di penthouse Giorgio Armani di New York. Kaca ini dirancang Armani bersama tim arsitek internalnya.
Di ruang tamu, dindingnya dilapisi panel kayu birch mengilap yang dibingkai logam berwarna sampanye. Perabotan, lampu meja, dan aksesori dekoratif semuanya buatan Armani/Casa.
Pada bagian ruang makan, dia masih mempercayakan desain interiornya berupa meja, kursi, lampu dinding, serta permadani dari perusahaannya sendiri, yakni Armani/Casa. Dia memilih sentuhan wallpaper dengan unsur warna sampanye yang dipadukan selaras dengan meja makan bundar dilengkapi kursi berwarna emas yang kontras.
Sebagai seorang designer, Armani tak ingin meninggalkan pesan ikonik dan prestige dari dirinya. Dia bahkan mendesain tangga menuju kamar tamu di lantai dua dengan wallpaper yang dibuat khusus.
Kamar tamu di tower lantai dua tempat kaca patri ikonik berada juga memiliki tempat tidur khusus berbahan kain Armani/Casa. Meja dan kursi juga selaras dibuat oleh perusahaan yang sama.
Sang desainer begitu royal dalam menghadirkan seni dan kemewahan dalam rumahnya. Armani bahkan membuat meja rias dari marmer Zebru di kamar mandi tamu. Bagian ini dilengkapi dengan perlengkapan dari Rubinetterie Stella. Lampu dindingnya bahkan merupakan produk dari Armani/Casa.
